Posts

Showing posts from December, 2021

Bagaimana Harus Bersikap Pada Perbedaan Fatwa Ulama??

Image
Basa juga: • Level Energi Ahli Dzikir Dan Waliyullah • Cinta Terhadap Sebuah Kaum Atau Organisasi Bukan Ashobiyah • Tujuh Amal Jariyah Secara hakikat, kebenaran hukum itu hanya satu, karena hal ini terkait dengan ilmu Allah terhadap khitab syariat-Nya. Dengan kata lain, jika ada dua imam mujtahid berbeda pendapat dalam satu perkara, maka yang benar (secara hakikat) hanya salah satunya. Masalahnya, kebenaran hakiki yang pasti, ilmunya HANYA milik Allah. Dan tugas ulama mujtahid hanyalah mencari mana yang paling mendekati kebenaran berdasarkan indikator-indikator hukum yang Allah berikan. Jika ia telah kumpulkan segala indikator, dan kemudian mengambil kesimpulan hukum, maka pendapatnya tetap BERNILAI BENAR dan bisa diamalkan, meskipun hakikatnya salah. Mengapa? Karena standar kebenarannya ada pada PROSES ijtihad, bukan pada PRODUK ijtihad. Benar pun hakikat sebuah hukum, jika ternyata tidak melalui proses ijtihad muktabar, maka ia menjadi salah : yang berani-berani berijtihad padahal ti...

Shalat Sambil Melihat Mushaf

Image
Baca juga:  • Hubungan Badan Suami Istri Itu Sedekah • Keutamaan Sedekah Istri Pada Suami • Laku Suci Zaman Now Apa yang saya sampaikan disini adalah menjawab pertanyaan dari seorang Jamaah pengajian rutinan di daerah saya, yang menanyakan apakah sah shalatnya orang yang membaca al quran dengan melihat mushaf( buku alquran) atau hp yang didalamanya terdapat aplikasi mushaf alquran?. Para ulama sepakat bahwa membaca Alquran dalam shalat adalah diperintahkan. Para ulama sepakat bahwa Nabi shalat tidak melihat mushaf. Lha wong mushafnya juga belum ada. Berarti shalat dengan melihat Mushaf tidak pernah dilakukan Rasulullah. Lalu apakah shalat dengan melihat mushaf ini dianggap bid'ah dengan dalil tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah. Tentunya ada yang berpendapat demikian. Namun itu bukan satu-satunya pendapat. Ada pendapat lain lho bahkan lebih rojih pendapat yang membolehkannya. Mengapa demikian, karena  (له أصل سابق) karena ada sumber pokok yang memerintahkan dan masalah ini adala...

AHLI IBADAH YANG RUGI

Image
Baca juga: • Level Energi Ahli Dzikir • Cinta Terhadap Sebuah Kaum Atau Organisasi Bukan Ashobiyah • Hukum Didunia Berbeda Dengan Hukum Di Akhirat Ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali tahajudnya. Hampir bertahun-tahun dia tidak pernah absen melakukan sholat tahajud. Pada suatu ketika saat hendak mengambil wudhu untuk tahajud, Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yang duduk di bibir sumurnya. Abu bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah Engkau..?” Sambil tersenyum, sosok itu berkata; “Aku Malaikat utusan Allah”. Abu Bin Hasyim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu malaikat mulia. Dia lalu bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan di sini..?” Malaikat itu menjawab,  “Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah.”  Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya;  “Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa...?” Malaikat menjawab;  “Ini adalah kumpulan nama hamba-hamba pencinta Allah.” Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap...

Tujuh Amal Jariah

Image
Baca juga: • Berjumpa Arwah Orang Yang Telah Wafat • Setelah Hubungan Badan • Asal-Usul Doa Qunut Islam mengenal amal jariyah yang pahalanya terus mengalir tanpa putus. Orang yang melakukan amalan jariyah semasa hidupnya akan mendapatkan pahala meski telah meninggal. Amal jariyah disebutkan dalam hadits yang diceritakan Abu Hurairah RA, إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang sholeh." (HR Muslim). Ada amalan lain yang turut terikat karena sifatnya yang situasional, berikut haditsnya, إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرً...

Cinta Terhadap Sebuah Kaum (Organisasi/ Negeri) Bukanlah Fanatisme

Image
Baca juga: • Suami Pintu Surga Istri  • Hubungan Badan Suami Istri Itu Sedekah  • Keutamaan Sedekah Istri Pada Suami Memahami suatu perkara apalagi hukum jangan hanya sekilas namun tuntaskan dan cari rujukan dari berbagai sumber.  Sering kita dicela dengan amaliah kita maupun komitmen kita dengan golongan. Mereka berkata: "Ente jangan fanatik sama NU. Itu namanya Ashobiyah, Akhi. Ini hadisnya: ﻋﻦ ﺟﺒﻴﺮ ﺑﻦ ﻣﻄﻌﻢ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﺎﻝ: «ﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﺇﻟﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻗﺎﺗﻞ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ» Dari Jubair bin Muth'im bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah dari golonganku orang yang mengajak pada ashobiyah, berperang karena ashobiyah dan mati di atas ashobiyah" (HR Abu Dawud) Kita menjawab: "Begini maksud ashobiyah itu, sedulur: عن واثلة بن الاسقع ﺳﺄﻟﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﻠﺖ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﺃﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﺤﺐ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ؟ ﻗﺎﻝ: " ﻻ، ﻭﻟﻜﻦ ﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﻌﻴﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻈﻠﻢ " Watsila...

Hukum Di Dunia Berbeda Dengan Hukum Di Akhirat

Image
Baca topik ini juga: • Sebanyak Apapun Harta Tak Akan Membuat Puas  • Tongkat Sakti Sang Legenda • Ketika Borokmu Terkuak • Keimanan Yang Tertukar Dengan Dunia Menjadi Halifah di muka bumi adalah kehendak Allah SWT, untuk menciptakan kesetabilan di dunia disertakan peraturan agar semua tidak ada yang dirugikan satu sama lain. Dunia adalah awal dari perjalanan panjang untuk menuju tempat keabadian yaitu akhirat.  Kita perlu tahu perbedakan antara hukum di dunia dan hukum di akhirat. Pertama, hukum di dunia  Hukum di dunia dibangun di atas prinsip indikasi yang dzahir/tampak.  Sedangkan hukum di akhirat dibangun di atas prinsip, pasrah kepada pengetahuan dan keadilan Allah. Prinsip ini berdasarkan hadits dari Abu Said al-Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنِّي لَمْ أُومَرْ أَنْ أَنْقُبَ عَنْ قُلُوبِ النَّاسِ وَلاَ أَشُقَّ بُطُونَهُمْ “Aku tidaklah diperintahkan untuk membuka isi hati manusia, dan tidak pula membedah isi perutnya.” (HR. Bukhari 4351, Muslim...

Level Energi Ahli Zikir dan Waliyullah

Image
Baca juga: • Menjadi Teman Nabi Musa Di Surga • Kantung Sahabat Abi Hurairah • Kisah Cinta Mengharukan Putra Shahabat Dalam pengertian umum, Waliyullah merujuk kepada kaidah “Laa ya’rifu al-Waly illa al-Waly (tidak mengetahui kewalian seseorang kecuali sesama wali). Kaidah ini, mempunyai pengertian ketika seseorang menduga orang lain adalah waliyullah, maka yang menduga juga waliyullah, demikian sebaliknya. Dengan merujuk pada pengertian tersebut, fakta ke-walian seseorang menjadi seolah tanpa bisa dipahami secara ilmiah. Tulisan saya ini, mencoba menjelaskan konsep ke-walian seseorang dari prespektif “teori vibrasi energi”. Konsep waliyullah, kalau kita kaji memakai “teori vibrasi energi”, maka sangat ilmiah, dan memenuhi perangkat masuk akal. Sebagaimana kita tau, bahwa semua entitas di alam semesta adalah realitas energi, tak terkecuali manusia, sebagai bagian entitas alam semesta.  Dalam al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat ke 30 mengenai kedudukan manusia sebagai khalifah fil Ardhi, me...

Wali Malamatiyyah

Image
Baca juga: Larangan Menceritakan Dosa Diri Sendiri • Berjumpa Arwah Orang Yang telah Mati • Allah Diantara Kepentingan  • Doa Kehancuran Yang Paling Sering Di Panjatkan Malamatiyah secara bahasa artinya sesuatu yang bersifat caci maki atau dicaci maki. Dalam Tashawwuf, Malamatiyah adalah perilaku shufi yang menyembunyikan kebaikannya dan yang tampak di mata awam adalah keburukannya sehingga menjadikan ia selalu menjadi sasaran celaan dan cemoohan orang lain. Para Malamatiyah ini lebih suka dicela dari pada dipuji dan lebih suka dihina dari pada dibela. Tujuannya adalah agar bisa mengukuhkan keikhlasannya dalam hati dan terhindar dari hubbul jah (cinta pangkat kehormatan) dan takabbur (kesombongan). Sayid Muhammad bin Abdul Karim al Kasnazan al Husaini (Mursyid Thariqah Qadiriyah dari Iraq, lahir 1358 H/1938 M, beliau sekarang masih aktif) menjelaskan : الْمَلاَمَتِيَّةُ ، وَهُمُ الَّذِيْنَ لَمْ يُظْهَرْ لِمَا فِي بَوَاطِنِهِمْ أَثَرٌ عَلَى ظَوَاهِرِهِمْ. (موسوعة الكسنزان فيما اصطلح علي...