Berlari Di Atas Air Karena Cinta Nabi
Salah satu refleksi dari kecintaan seseorang kepada Baginda Nabi Muhammad SAW adalah membaca shalawat untuknya.
Hal ini dipertegas dalam Alquran surah al-Ahzab [33] ayat 56.
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Dikisahkan,..Disuatu perkampungan pinggir laut ada seorang nelayan yang gemar sekali Bersholawat, siang malam kapan pun dimanapun kecuali ketika berada di jamban. walau kedaan sibuk dalam aktivitasnya selalu melafadzkan sholawat saking cintanya pada Nabi Muhammad SAW.
Namun demikian yang ia baca selama itu bukan sholawat akan tetapi penggalan ayat perintah bersholawat. Maklum ia orang awam yang tidak tahu arti apa yang ia baca.
Yang ia ingat adalah penggalan ayat yang ia dengar dari seorang kiai ketika ia pernah ikut hadir di pengajian yaitu " Shalluu Alaihi wa Sallimuu Taslimaa" dan itu yang selama ini ia wiridkan setiap hari
Itu adalah penggalan ayat ;
“ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya Bersholawat untuk Nabi... Hai orang-orang yang beriman, Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam Penghormatan kepadanya....”
ia Bersholawat dengan mengucapkan :
“ SHOLLU ‘ALAIHI WASALLIMU TASLIIMAA “
Selama berpuluh-puluh tahun dan berpuluh-puluh ribu setiap harinya
Suatu Ketika, di tepi pantai ia lagi asyik merajut jalanya yang robek dan kusut sembari lisannya pun asyik Bersholawat Memuji nama Kekasihnya Sayyidina Muhammad SAW
Pada saat itu ada sekelompok orang berjalan kedermaga dekat dia merajut jala melewatinya
Si nelayan sibuk dengan sholawat dan merajut jala, tanpa sadar suaranya keras dalam membaca sholawat
hingga didengarlah oleh rombongan yang melewatinya yang akan menaiki kapal.
Romnongan itu akan menyebrang ke seberang pulau. diantara rombongan itu ada beberapa ustadz yang tau kalau yang nelayan baca itu bukan lafadz sholawat. lalu, Salah seorang Ustadz tersebut menegur kepada nelayan tersebut
Wahai Nelayan !!?
Sholawat yang engkau baca itu keliru !!!
Bukan Shollu... Tapi Sholli yang benar
Dengan tersenyum nelayan itu berterima kasih kepada Ustadz itu karena telah menasihatinya
Maka rombongan Ustadz itu pun pergi dengan perahu besar yang di tumpanginya
Namun Apa yang terjadi ? Beberapa saat setelah rombongan Ustadz itu pergi, nelayan itu lupa dengan apa yang Ustadz katakan,
Yang bener Shollu atau Sholli ya… ????
Ia pun mengejar Ustadz tadi yang sudah berada di lautan lepas sambil berteriak teriak ia memanggil..
Ustadz… Ustadz… !!!
Yang benar Shollu atau Sholli ya ???
Saya Lupaaa Ustaaaadz !!!!
Tak terasa Nelayan itu mengejar dengan berjalan serta berlari di atas air… SUBHANALLAH....
Lalu, Ustadz itu tercengang melihat Kebesaran Allah SWT dan Kedahsyatan Sholawat atas kekasih Allah yang diberikan kepada HambaNya yang di inginkan
Ia pun membalas :
“ Buat engkau mau Shollu atau Sholli bebas Pak tua....”
Maqom Engkau jauh lebih tinggi dari kami semua…... Maafkan kata kata kami...!!!"
Wahai Saudaraku yang Allah Muliakan
PERBANYAK LAH KALIAN BERSHOLAWAT
ATAS NABI YANG AGUNG....
Bershalawat artinya, jika datang dari Allah berarti pemberian rahmat, dari malaikat berarti memintakan ampunan, dan jika dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat.
Shalawat memiliki banyak keutamaan yang akan didapat oleh orang-orang yang mengamalkannya.
Pertama, dikabulkan doanya. Rasulullah SAW bersabda:
سمعَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ رجلًا يَدعو في صلاتِهِ لم يُمجِّدِ اللَّهَ تعالى ولم يُصلِّ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ عجِلَ هذا ثمَّ دعاهُ فقالَ لَهُ أو لغيرِهِ إذا صلَّى أحدُكُم فليَبدَأ بتَمجيدِ ربِّهِ جلَّ وعزَّ والثَّناءِ علَيهِ ثمَّ يصلِّي علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ثمَّ يَدعو بَعدُ بما شاءَ
"Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).
Kedua, dijanjikan pahala berlipat. Rasuullah SAW bersabda:
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم.
"Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).
Ketiga, diangkat derajatnya.
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً صلَّى اللَّهُ عليهِ عشرَ صلَواتٍ ، وحُطَّت عنهُ عشرُ خطيئاتٍ ، ورُفِعَت لَهُ عشرُ درجاتٍ
“Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR Ahmad).
Keempat, dikumpulkan di surga bersama Nabi. Rasulullah SAW bersabda:
وعن ابن مسْعُودٍ أنَّ رسُول اللَّهِ ﷺ قَالَ: أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً رواه الترمذي
"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Kelima, mendapatkan syafaat Nabi.
وعن عبدِ الله بن عمرو بن العاص رضي الله تعالى عنهما أنّه سَمِعَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: «إذا سَمِعْتُمُ النِدَاءَ فقولوا مثلَ ما يقولُ، ثمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا، ثمّ سلوا اللهَ ليَ الوَسِيْلَةَ، فإنّها مَنْزِلَةٌ في الجنّة لا تنبغي إلاّ لِعَبْدٍ مِنْ عباد الله، وأرجو أن أكونَ أنا هو، فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ» (مسلم)،
Dari Abdullah bin Umar, dia mendegar Rasulllah SAW bersabda: "Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat." (HR Muslim).
Allahumma Shalli 'alaa Sayyidina Muhammad
Comments
Post a Comment