Jangan panggil saya Ustadz ?

Baca topik iki: 
Di balik istilah USTADZ, ada sesuatu yang indah. Tapi kita jarang memahaminya…
Banyak hal yang tidak kita pahami tentang istilah ustadz, sehingga Masyarakat begitu mudah memberikan atau menyebut gelar ustadz tanpa memahami maknanya. Posisi ustadz yang sebenarnya (insya Allah),
Secara umum, ustadz itu diartikan sebagai GURU atau pendidik. Ini adalah pengertian dasarnya.
Guru dalam khazanah Arab atau Islam, memiliki banyak istilah yang berbeda-beda, yaitu:
Mudarris, Mu’allim, Muaddib/ Musyrif, Murabbi, Mursyid, dan termasuk Ustadz. Masing² istilah memiliki makna tersendiri.
- Mudarris artinya guru, tetapi lebih spesifik: Orang yg menyampaikan dirasah atau pelajaran. Siapa saja yang menyampaikan pelajaran di hadapan murid², dia adalah Mudarris.
- Mu’allim artinya guru juga, tetapi lebih spesifik: Orang yang berusaha menjadikan murid²nya tahu, setelah sebelumnya mereka belum tahu. Tugas Mu’allim itu melakukan transformasi pengetahuan, sehingga muridnya menjadi tahu.
- Muaddib atau Musyrif, artinya juga guru, tetapi lebih spesifik: Orang yang mengajarkan adab (etika dan moral), sehingga murid²nya menjadi lebih beradab, mulia (syarif). Penekanannya lebih pada pendidikan akhlak, atau pendidikan karakter mulia.
- Murabbi artinya sama, yaitu guru, tetapi lebih spesifik: Orang yanh mendidik manusia sedemikian rupa, dengan ilmu dan akhlak, agar menjadi lebih berilmu, lebih berakhlak, dan lebih berdaya. Orientasinya memperbaiki kualitas kepribadian murid²nya, melalui proses belajar-mengajar secara intens. Murabbi itu bisa diumpamakan seperti petani yang menanam benih, memelihara tanaman baik², sampai memetik hasilnya.
- Mursyid artinya juga guru, tetapi skalanya lebih luas dari Murabbi. Kalau Murabbi cenderung privasi, terbatas jumlah muridnya, maka Musyrid lebih luas dari itu. Mursyid dalam terminologi shufi bisa memiliki sangat banyak murid.
- Baru kita masuk pengertian Ustadz. Secara dasar, ustadz memang artinya guru. Tetapi guru yang istimewa.
-ia adalah seorang Mudarris, karena mengajarkan pelajaran.
-ia seorang Mu’addib, karena juga mendidik manusia agar lebih beradab (berakhlak).
-dia seorang Mu’allim, karena bertanggung-jawab melalukan transformasi ilmiah (menjadikan murid²nya tahu, setelah sebelumnya tidak tahu).
Dan dia sekaligus seorang Murabbi, yaitu pendidik yang komplit.
Jadi, seorang ustadz itu memiliki kapasitas ilmu, akhlak, terlibat dalam proses pembinaan, serta keteladanan.
Sejujurnya, istilah Ustadz itu dalam tataran ilmu, berada satu tingkat di bawah istilah Ulama atau Syaikh. Kalau seseorang disebut Ustadz, dia itu mendekati derajat ulama.
Hal seperti ini perlu dijelaskan, agar kita tahu dan memaklumi. Istilah Ustadz itu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Di dalamnya terkandung makna ilmu, pengajaran, akhlak, dan keteladanan. Kalau kemudian di "medsos" istilah Ustadz sangat murah meriah, atau diobral gratis…???, orang hanya sekedar bisa merukyah sakit perut, atau hafal sedikit ayat alquran atau hadits kemudian berceramah, lantas dipanggil Ustadz.
Ke depan, jangan mudah menyebut atau memberi gelar ustadz, kalau memang yang bersangkutan tidak pada proporsinya untuk menerima hal itu. Sebagai alternatif, orang-orang yg terlibat dalam dakwah Islam bisa disebut sebagai:
Dai (pendakwah), muballigh (penyampai risalah), khatib (orator), mudarris (guru), dan yang semisal itu.

Wallahu a'lam

Comments

Popular posts from this blog

Wali Malamatiyyah

Bait Syair Yang Terukir Di Gembok Makam Rasulullah SAW

Pemimpin Cerminan dari Rakyatnya