BERILAH AKU SEGELAS BERAS
Allah tiada batas anugerah-Nya. Jika kita meminta kepada Allah maka Allah memberikan lebih dari yang diminta.
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
(Al-Baqarah: 129) - "Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka (1) sesorang Rasul dari kalangan mereka, (2) yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, (3) dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta (4) mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana."
Di dalam ayat ini ada 4 permintaan Nabi Ibrahim kepada Allah untuk penduduk Makkah. Dan Allah mengabulkan dengan menambah 5 pemberian:
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
(Al-Baqarah: 151) - "Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah (1) mengutus kepadamu Rasul diantara kamu (2) yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan (3) mensucikan kamu dan (4) mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta (5) mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui."
Suatu ketika sebuah mobil truk besar pengangkut beras tiba di sebuah toko seorang saudagar kaya, orang-orangpun datang berebut untuk membelinya dengan membawa kantung ² dan uang yang sudah disipakan dari rumah. begitu banyaknya orang yang mau membeli beras, terjadilah antrian panjang di toko pedagang beras itu.
Satu demi satu pengantri mendapat giliran untuk mebeli beras. Tibalah giliran seorang wanita tua dengan tubuh bungkuk berjalan maju dengan terhuyung berpegangan tongkat kayu, dengan tangan gemetar ia menyodorkan gelas plastik yang dibawanya kepada si penjual beras.
Wanita tua itu berkata terbata bata dengan nada memelas .. " tuan.. aku tidak mampu membeli berasmu, sudikah engkau bersedekah untukku dengan segelas beras saja.?"
Saudagar kaya pedagang beras menatap tajam pada wanita tua itu beberapa saat, tiba tiba .. Dengan suara keras, penjual beras berkata "Tidak, aku tidak bisa memberimu segelas beras!!."
Wanita tua mendengar kata kata saudagar kaya itu, tubuhnya gemetar, kemudian berjalan terhuyung keluar dengan air mata menetes dipipinya yang penuh kerutan tanpa sedikit pun keluar kata kata dari mulutnya, berjalan pulang dengan hati sedih, harapan Mendapat segelas beras untuk makan hari itu sirna.
Setelah wanita tua tidak tampak dari toko beras milik saudagar kaya, tiba tiba saudagar kaya itu memanggil pembantunya seorang pemuda berotot dan kekar dan berkata " tolong ambilkan sakarung beras yang paling bagus!!"
" iya tuan, mau di taruh dimana tuan? tanya si pembantu
" kamu tadi liatkan wanita tua kan? Ikuti dia dan antarkan beras itu kerumahnya!" kata sang saudagar
" baik tuan" jawab pembantu
Kemudian pembantu saudagar ltu memanggul beras mengikuti wanita tua sampai kerumahnya, kemudian menyerahkan beras itu
Wanita tua tersebut menerima-nya dengan mata berkaca-kaca karena tidak percaya apa yang telah terjadi, air mata bahagia mengalir deras di pipi keriput-nya.
Seorang pembeli yang tadinya antri di belakang wanita tua bertanya pada si penjual beras "Pak..bukankah yang diminta wanita tua itu hanya segelas beras, mengapa bapak memberinya sekarung beras..?"
Dengan lembut, penjual beras berkata:
"Itu karena ia meminta sesuai dengan kebutuhanya sedangkan aku memberi sesuai kemampuanku Aku melakukan itu karena begitu pula yang Allah lakukan kepadaku selama ini
Setiap kali meminta kepada-Nya apa yang kuinginkan, Ia selalu memberiku berdasarkan kuasaNya”
"Dan pemberian-Nya bukan hanya sekedar cukup, melainkan selalu lebih dari cukup
Allah memberi apa yang aku butuhkan, lebih dari sekedar apa yang aku inginkan”
Ketika kita memberi maka tak akan membuat kita miskin karena berkurangnya milik kita
Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment