Mengenal Empat Dimensi Alam Bagian 1


Alam Bagian 1...

Empat Alam Nasut, Jabarut, Malakut dan Lahut
Alam Nasut : Alam kebendaan (materi), yang pertama-tama disadari seorang manusia. Dapat diraba dan dilihat langsung dengan panca indera atau dengan alat bantu.

Alam Jabarut : Alam yang diisi oleh jin, hantu, gendruwo, setan. Orang-orang tertentu kadang-kadang mampu melihat alam ini untuk dirinya sendiri dan tidak untuk dipublikasikan kepada orang lain, apalagi untuk tujuan bisnis. Apabila hal ini diceritakan kepada orang lain maka tidak semua orang akan mempercayainya dan keadaan ini dapat menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Alam Malakut : Alam yang diisi oleh malaikat dan pikiran baik. Tak mungkin dilihat oleh manusia, kecuali nabi.

Alam Lahut : Arsy, alam yang tak ada awal, tak ada akhir, tak terbatas dan tak berwujud. Kalau terpikir bentuknya oleh manusia, maka itu bukanlah yang dimaksud.

1. ALAM NASUT
Alam nasut ialah : Alam yang terlihat oleh mata ahir (Alam jasmani) yang isinya : Manusia, hewan asalnya dari unsur air, kejadiannya dari Nafsu Sawiah (bening), keluarnya dari mata, wataknya bisa mlihat, Ilmunya tingkat syareat, akalnya hasab (mencari).
Dan orang yang ilmu pengetahuannya masih di Alam Nasut, biasanya orang tersebut,hatinya masih lalai atau masih tidur, ilmu pengtahuannya masih di dapat dari orang lain (orang awam) bukan bersumber dari dirinya sendiri, ibaratnya bak air, ada air kalau diisi saja tetapi kalu tidak diisi, ia akan kosong dan kering,dan orang tersebut mudah sekali dihasut, hidupnya hanya mengikuti umum saja tidak mempunyai pegangan sendiri.

2. ALAM JABARUT
Alam Jabarut ialah : Yaitu Alam yang tidak terlihat oleh mata lahir (Alam Rohani) isinya : Jin, Syetan, Merkayangan dan Bangsa Siluman, asalnya dari unsur api, kejadiannya dari Nafsu Amarah (panas), keluarnya dari telinga, wataknya bisa mendengar, ilmunya tingkat thorikot, akalnya a'to (yang melakukan)
Orang ilmu pengetahuannya sudah masuk Alam Jabarut, pada umumnya orang tersebut di katakan jadab, karena dia sudah melihat dua Alam (Alam nyata dan alam tidak nyata), sehingga kelakuannya orang tersebut itu agak aneh, tidak umum dengan orang ain. Dan biasanya orang tersebut hatinya hidup. Dia bisa melihat dan mendengar susuatu yang sifatnya ghoib walaopun masih tahapan (tipuan) artinya apa yang dia lihat atau di dengar tidak semua benar, kadang bisa menjatuhkan dan menyesatkan. Sehingga orang yang masuk Alam Jabarut harus hati-hati dan waspda, jangan sampai terpedaya, dan menjadi sibuk lupa dngan tujuan hidup, ia mempunyai ilmu pengetahuannya dari orang lain juga dari dirinya sendiri (petunjuk dari Allah)

3. ALAM MALAKUT
Alam malakut ialah Alam Qolbi (hati) isinya para malaikat, asalnya dari unsur angin, kejadiannya dari Nafsu Mutmainah (tenang), keluarnya dari hidung, wataknya bisa mencium, ilmunya tingkt hakekat, Akalnya Huda (menjedi wayang) artinya orang itu sudah betul-betul pasrah (tawakal) bagaimana yang mengatur saja, dan ia merasakan kehadiran Allah, dan orang yang ilmu pengetahuannya sudan mencapai Alam Malakut, maka ia akan bisa melihat suatu Alam yang mana makhluknya serba putih yang sedang berdiri, ruku, sujud,dan duduk. Dan orang yang mencapai tingkat ini hatinya di penuhi oleh Nur (Cahaya) sehingga di kehidupannya tenang dan tentram.

4. ALAM LAHUT/GHOIBI
Alam Lahut/ghoibi ialah Alam Qolbin salim (hati yang selamet) isinya : Arwah-arwah para Nabi, para Sahabat, para Wali, dan orang-orang sholeh. Asalnya dari unsur bumi kejadiannya dari nafsu Luamah (lemas), keluarnya dari mulut, wataknya bisa berbicara, Ilmunya tingkat ma'rifat, akalnya falsafah (menjadi dalang) artinya orang tersebut mencapai pangkat Insan Kamil, manusia yang sempuna (sejati ing manusia) di hatinya hanya ada Allah.


Alam Jabarut, Alam Malakut dan Alam Mulk
Alam Jabarut, adalah alam yang “paling dekat” dengan aspek-aspek Ketuhanan, penghuni alam Jabarut adalah ‘sesuatu yang bukan Allah dalam aspek Ahadiyyah’, melainkan derivasi dari aspek Ahadiyyah yang tertinggi selain apa pun yang ada. Misal penghuni alam ini adalah Nafakh Ruh (Tiupan Ruh Allah) yang mampu menghidupkan jasad, Ruh Al-Quds.

Sedangkan, Alam Malakut adalah suatu alam yang tingkat kedekatan dengan aspek Allahnya lebih rendah dari Alam Jabarut, namun masih lebih tinggi dari Alam Mulk. Baik Alam Jabarut maupun Alam Malakut, keduanya adalah realitas/wujud yang tidak dapat ditangkap oleh indera jasadiah kita. Indera jasad biasanya hanya bisa menangkap sesuatu yang terukur secara jasad, sedang Alam Jabarut dan Alam Malakut memiliki ukuran melampui ukuran jasad.

Misal penghuni Alam Malakut adalah malaikat, An-nafs (jiwa).

Nah, sekarang tentang Alam Mulk, adalah alam yang tingkat kedekatannya dengan aspek Allah adalah yang paling rendah. Dalam wujudnya terbagi menjadi 2, yang tertangkap oleh indera jasad dan yang gaib (dalam arti tidak tertangkap/terukur) bagi indera jasad. Jadi karena keterbatasan indera jasad kita, ada wujud yang sebetulnya bukan penghuni alam-alam yang lebih tinggi dari alam Mulk, tetapi juga tidak tertangkap kemampuan indera jasad.

Yang terukur oleh indera jasad contohnya tubuh/jasad manusia, jasad hewan, jasad tumbuhan. Penghuni alam Mulk yang tidak terukur oleh indera jasad contohnya adalah jin dengan segala kehidupannya. Jin dengan segala kehidupannya bisa dimengerti oleh indera-indera malakuti (indera-indera an-nafs/jiwa)

Guru kami selanjutnya menjelaskan bahwa manusia, adalah satu-satunya ciptaan Allah SWT yang memiliki potensi menyatukan ketiga penghuni tertinggi dari Alam Jabarut, Alam Malakut dan Alam Mulk dalam dirinya. Bahkan, untuk itu Allah menambahkan perangkat Qalb (hati), yang dapat melintas ke alam malakut sekaligus alam mulk. Jadi Qalb (hati), adalah bagian dari diri kita yang dapat kita gunakan dengan seizin Allah sebagai penciptanya, untuk memahami kejadian-kejadian alam malakut maupun menjembataninya dengan indera jasad kita.

Jadi kalau menurut beliau, ketiga penghuni alam tersebut dalam diri kita, Ruh/nafakh ruh, an-nafs/jiwa dan aspek jasad kita (plus qalb) hendaknya kita optimalkan sesuai hukum alamnya masing-masing, agar pengabdian/ubudiyyah kita kepa Allah Rabbul alamin bisa sesuai seperti yang Dia Kehendaki… 


1. Roh jasadi yang berinteraksi dengan alam mulki
2. Roh rohani yang berinteraksi dengan alam malakut.
3. Roh sultoni yang berinteraksi dengan alam jabarut.
4. Roh al quds yang berinteraksi dengan alam lahut.

4 Lapisan Jiwa Mikro Yang Terhubung Dengan Alam Makro
1. Shodr : lapisan hati terluar : banyak berhubungan dengan syaitan dan nafsu dunia. Dekat dengan alam Mulk. Dalam bahasa Psikologi disebut Alam Pikiran Sadar. berawal dari JASAD
2. Qolbu : Lapisan hati yang lebih dalam : ibarat pintu/pembatas antara dia dan Allah : pembatas antara urusan dunia dan urusan akhirat. Sering disebut RAS (Retikular Aktivasi System) : sebuah kritikal area antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dekat dengan istilah alam malakut. Pertemuan antara alam JASAD dan ALAM RUH.

3. Fuad : Lapisan hati yang paling dalam : Wilayah hati yang pertama kali mendapatkan cahaya via Ruh Ilahi : cahayanya bisa keluar menerangi jasad jika Qolbunya bersih : hati yang juga membentuk karakter dari luar : atas kebiasaan yang rutin : disebut juga sebagai alam pikiran bawah sadar. Dekat dengan istilah alam Jabarut. berawal dari Alam RUH.

4. Baitullah Jiwa. Bukan bagian dari manusia, tapi ada di dalam jiwa manusia. Berada pada wilayah hati paling dalam. Tempat bersemayamnya Ruh dari Allah. Pusat perputaran Thowaf Hati manusia. Tidak ditemukan istilah psikologi yang cukup pantas untuk alam ini. Dalam ilmu tasawuf mungkin cocok disebut sebagai alam Lahut.

Wallahu a’lam bi shawwab.


Bersambung kebagian 2.......

Comments

Popular posts from this blog

Wali Malamatiyyah

Bait Syair Yang Terukir Di Gembok Makam Rasulullah SAW

Pemimpin Cerminan dari Rakyatnya