Dzul Jannah Kuda Sayyid Husain ra

Topik Penting :

Tragedi Karbala bukan semata tragedi yang menimpa orang-orang saleh yang dizalimi dan dibantai orang-orang fasik dan munafik yang berbaju agama (Islam), 

tetapi juga tragedi dan keterlibatan binatang secara bathin dan spiritual, yang salah-satunya adalah Kuda yang bernama Zuljannah..,

Ketika Sayyid Husain tersungkur dan jatuh, 

Zuljannah berjalan mengitarinya, 
melindungi junjungannya dari serangan musuh yang datang. 

Ia mengusap kepala sayyid Husain yang bersimbah darah dengan kepalanya. 

Di saat seperti itu, 
Ibn Sa’ad berteriak lantang: 
“Tangkap kuda itu! Itu salah satu kuda Rasulullah!” 

Puluhan orang merangsek mendekati Zuljannah, tapi ia dengan tangkas mengibaskan kaki dan ekornya, 
bergeliat begitu perkasa, 
sehingga beberapa orang dan kuda-kuda yang lain jatuh tersungkur 

Ibn Sa’ad kemudian berkata: 
“Biarkan dia...kita lihat apa yang mau dilakukannya...” 

Kuda(kuda Arab berwarna putih berambut pirang) yang di tunggangi Sayyid Husain Bin Ali ra adalah bernama DZULJANAH , merupakan kuda ROSULLULAH SAW yang di berikan kepada Sayyid Husain ketika masih kecil .

Ketika Sayyid Husain tersungkur dan jatuh pada pertempuran karbala(680 M).
Dzuljannah jalan mengitarinya , melindungi junjungannya dari serangan musuh yang datang.ia mengusap kepala Sayyid Husain yang bersimbah darah dengan kepalanya.puluhan orang merangsek mendekati Dzuljannah.tapi ia dengan tegas mengibaskan kaki dan ekornya , bergeliat begitu perkasa ,sehingga beberapa orang dan kuda kuda lainnya jatuh binasa ,merasa aman Dzuljannah kembali kepada Sayyid Husain mengusap dan menghirup darah yang mengalir dari kepala Sayyid Husain ketika melihat sudah tidak bernyawa ,lalu ia melengking dengan keras ,jeritan , teriakan , kesedihan atas perpisahan nya. kemudian dengan cepat ia lari ke tenda perempuan dan anak-anak ,setelah itu DZULJANAH tidak pernah terlihat lagi.

Di padang Karbala, Al-Hussain seorang diri. Sahabat-sahabatnya telah banyak yang gugur. Seiring dengan teriakan Sayyidah Zainab, sekelompok musuh mendekati Sayyid Hussain yang tengah terbaring. 

Sayyid Hussain berkata ke arah Umar bin Sa’ad: “Hai Umar, apakah Abu Abdillah mesti dibunuh dan engkau menyaksikannya?” 

Sayyid Hussain memalingkan wajahnya. Airmata membasahi janggutnya. Sayyidah Zainab menjerit: 

“Tidakkah ada seorang muslim di antara kalian?” Mereka tidak memedulikannya. 

Kemudian Umar bin Sa’ad berteriak: 
“Habisi dia!” 

Syimr bin Zil Jausyan yang pertama menaatinya. 
Ia menendang Sayyid Husain dengan kakinya. 
Duduk di atas pundaknya. 
Mencengkeram dengan kencang janggut sucinya. 
Menusuknya dengan dua belas tikaman. Kemudian ia menebas 
dan memisahkan kepala suci itu dari jasadnya...

Orang-orang keji itu kini mengerumuni jasad suci tanpa kepala. 

Ishaq bin Hawayh menarik paksa jubahnya. Akhnas bin Murtsid bin Alqamah al-Hadhrami mengambil serbannya. 
Aswad bin Khalid melepaskan sandalnya. Jami’ bin Khalq al-Awdi dan seorang dari Bani Tamim bernama Aswad bin Khanzalah mengambil pedangnya.

Datanglah Bajdal..,
Ia melihat ada cincin yang diselimuti darah merah di tangan Imam. 
Ia memotong jari Sayyid Husain, mengambil cincin itu. 
Qays bin al-Asy’ats menjarah pelana tempat duduk Sayyid Hussain yang terlepas dari Zuljanah. 

Sobekan-sobekan pakaian Sayyid Husain diambil paksa oleh Ja’unah bin Hawiyah. 
Busur panah dan baju luarnya direnggut oleh Rahil bin Khaytsamah, 
Hani bin Syahib al-Hadhrami dan Jarar bin Mas’ud al-Hadhrami. 

Ada orang yang hendak mengambil apa yang tersisa dari baju yang melekat pada tubuh Sayyid Husain. Namun ia tidak dapat melakukannya. Tangan Sayid Husain terasa berat menghalanginya. 

Ia tebas tangan kanannya. 
Tangan kiri SayyidHusain menghalanginya. 

Ia potong juga tangan kiri Sayyid Husain tu. 
Ketika ia hendak melepaskan yang tersisa dari pakaian di tubuh Sayyid Husain, 
tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh yang mengguncang bumi.

Allahhumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa'alaa aali Sayyidinaa muhammad
Topik penting lainnya:

Comments

Popular posts from this blog

Wali Malamatiyyah

Bait Syair Yang Terukir Di Gembok Makam Rasulullah SAW

Pemimpin Cerminan dari Rakyatnya