Seruan Bergembira Lahirnya Sang Cahaya Diatas Cahaya
Baca topik penting imi juga :
• Kemuliaan Bulan Maulid Nabi
• Kerudung Dewi Aisyah
Jauh sebelum ada orang² yang me-ngaku² bermanhaj salaf yang mengolok-olok dengan kata bahwa bid'ah tercela amaliah "maulid" yang di lakukan umat muslim, mereka para pencela hanya taklid buta kepada doktrin tokoh² wahabi dan orator sektenya yang nyata memejamkan matanya dari sejarah dan tertutup rapat dari mendapatkan sisa² ilmu para ulama muktabar".
"Maka telah terang benderang ulama² umat muslim dengan karya kitab² mereka. Dalam kitab Mawahibul Laduniyyah bil Minah al Muhammadaniyyah (Karunia Ilahiah dalam Bentuk Karunia Muhammadaniyyah) yang ditulis oleh Imam Ahmad Shihabuddin ibn Muhammad ibn Abu Bakr al Qastallani (923H), seorang ahli hadits yang mengarang kitab Irsyad as Sari sebuah kitab untuk syarah Sahih Bukhari, beliau menulliskan :
"Takala sayyidatuna Aminah merasakan akan lahirnya junjungan kita nabi muhammad, Allah berfirman kepada semua malaikatnya (karena merayakan maulid nabi): bukalah semua pintu langit, bukalah semua pintu sorga, dan pada hari itu matahari diperhiasi dengan Nur yang agung, dan sungguh Allah berkehendak pada tahun itu semua wanita hamil didunia melahirkan anak laki² , (ALLAH MEMPERBUAT INI) karena memuliakan dengan kelahiran nabi besar Muhammad.
Ulama² muktabar secara bersanad diantaranya Ibnu Hajar Asqolani mempunyai murid Zakarian al Anshari,
beliau punya murid Ibnu Hajar Haitami,
Al Haitami menjelaskan :
"Saat kelahiran nabi Muhammad saw
Allah memerintahkan kepada Malaikat Ridwan agar mengomandokan seluruh bidadari syurga agar berdandan cantik dan rapih, memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutra dengan bermahkota emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian surga yang harum semerbak ke segala arah, lalu ratusan juta bidadari itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridwan, terlihat wajah bidadari itu gembira.
Lalu Allah swt memanggil
: “Yaa Jibril… serukanlah kepada seluruh arwah para nabi, para rasul, para wali agar berkumpul, berbaris rapih, bahwa sesungguhnya Kekasihku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.
Yaa Jibril… perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu² neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridwan untuk membuka pintu² syurga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasihKu Nabi Muhammad.
Yaa Jibril… bawalah juta-an malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah KekasihKu Muhammad telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”
Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan malaikat. Lalu ibunda Rasulullah di bumi, beliau melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu² gaharu yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya.
Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih berkilau cahaya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Muhammad Rasulullah dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad bersujud kepada Allah seraya mengucapkan : “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Walhamdulillahi katsiro, wasubhanallahibukrotan wa ashiilaa.”
Semakin memuncaklah kegembiraan seluruh alam dunia dan semesta dan terucaplah :
“Yaa Nabi Salam Alaika… Yaa Rasul Salam Alaika… Yaa Habib Salam Alaika… Sholawatullah Alaika..
(Imam Ibn Hajar al Haitami Asy syafi’i ,“An ni’matul Kubraa’alal Aalam”).
ALLAH saja sebagai tuhan semesta alam memuliakan,merayakan kelahiran/maulid nabi kita Muhammad, karena itulah, inilah dalil kuat kita dalam memperingati merayakan kelahiran junjungan kita nabi Muhammad SAW, kita semua ittiba' dengan Allah SWT.
Merayakan maulid merupakan luapan kegembiraan atas terlahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia. Bergembira atas kelahiran Nabi manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang beriman, namun juga oleh non-Muslim. Di setiap hari Senin, Abu Lahab diringankan siksanya, karena ia senang atas kelahiran Nabi, bahkan Abu Lahab memerdekakan budak perempuannya, Tsuwaibah Aslamiyyah untuk menyusui Nabi.
Dalam Shahih Bukhari disebutkan: “Urwah berkata, Tsuwaibah adalah budak Abu Lahab. Ia dimerdekakan oleh Abu Lahab, untuk kemudian menyusui Nabi. Ketika Abu Lahab meninggal, sebagian keluarganya bermimpi bahwa Abu Lahab mendapatkan siksa yang buruk. Di dalam mimpi itu, Abu Lahab ditanya. Apa yg engkau temui? Abu Lahab menjawab, aku tidak bertemu siapa-siapa, hanya aku mendapatkan keringanan di hari Senin karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah.”
Hadits tersebut juga disebutkan oleh ulama² mu'tabar diantaranya :
- al Hafizh Ibnu Hajar Asqalani dalam Fath al-Bari
- Imam Abdur Razzaq dalam kitab al Mushannaf.
- al Hafizh Baihaqi dalam kitab al Dalail.
- Imam Ibnu Katsir dalam kitab al Bidayah.
- al Hafizh Baghawi dalam Syarh al Sunnah.
- Ibnu Hisyam Suhaili dalam al Raudl al Anuf.
- dan Imam Amiri dalam Bahjah al Mafahil.
Imam Bukhari sebagai pakar hadits yang otoritatif mengutipnya dalam kitab Shahih, demikian pula para ulama, para penghafal hadits berpegangan pada riwayat tersebut. Di sisi yang lain, hadits tersebut tidak berbicara halal-haram, namun berkaitan dengan sejarah, sehingga bisa dibuat hujjah.
Lebih lanjut ulama kontemporer yang masih ada darah Rasulullah mengalir dalam tubuhnya, Syekh Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki (lahir di kota Makkah1365 H / 1945) menegaskan para penuntut ilmu tentu mengetahui perbedaan antara mengambil dalil hadits "urusan halal-haram dan perbedaan antara mengambil dalil hadits di antara tema manaqib serta hukum.”
Bila Abu Lahab sebagai non-Muslim yang sangat memusuhi Nabi di sepanjang hidupnya, mendapatkan dispensasi siksa atas kegembiraannya merayakan momen kelahiran (maulid) Nabi, bagaimana dengan seorang Muslim yang merayakannya? Dalam hal ini, al Hafizh Syamsuddin Muhammad bin Nashiruddin Damasyqi, sebagiamana dikutip Syekh Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki mengatakan:
إذا كان هذا كافرا جاء ذمــــــــه , بتبت يداه في الجحيم مخلدا
“Bila Abu lahab ini adalah seorang non-Muslim yang jelas dicela dalam ayat ‘tabbat yada’, ia kekal di neraka Jahim.”
أتى أنه في يوم الإثنين دائمـــــــا , يخفف عنه للسرور بأحمدا
“Ia mendapatkan keringanan siksa di setiap hari Senin, karena gembira atas kelahiran Nabi Ahmad.”
فما الظن بالعبد الذي طول عمره , بأحمد مسرورا ومات موحدا
“Bagaimana dugaanmu terhadap seorang hamba yang bergembiara atas kelahiran Nabi Ahmad di sepanjang umurnya dan mati dalam keadaan bertauhid?”
Dalam sudut pandang yang lain, perayaan maulid bukan terbatas seremonial atau perkumpulan biasa, namun dimaksudkan untuk memupuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad. Merayakan maulid adalah upaya untuk memperkuat hubungan kita dengan al janab al nabawi (sisi kenabian). Sehingga rasa cinta kepada Nabi menjadi hal yg terpatri pada diri setiap Muslim.
Sayyid (dzuriat Rasulullah) Muhammad bin Alawi al Maliki mengatakan:
“Tujuan perkumpulan ini bukan sebatas perkumpulan dan seremonial belaka, namun menjadi perantara mulia untuk maksud yang mulia, ini dan itu. Barangsiapa yang tidak mendapatkan faidah untuk agamanya, maka ia terhalang dari kebaikan-kebaikan maulid Nabi yg mulia.”
(Al I’lam bi Fatawi Ulama al Islam Haula Maulidihi ‘alaihi al Shalatu wa al Salam).
Mencintai Nabi memiliki keutamaan yang luar biasa. Di antaranya kelak di akhirat akan dikumpulkan bersama beliau di akhirat. Ada salah seorang sahabat mengadu kepada Nabi, ia tidak rajin shalat, puasa dan sedekah, ia hanya punya modal kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi memberikan jawaban yang menggembirakan, bahwa sahabat tersebut kelak akan dikumpulkan bersama Nabi di hari kiamat. Bagaimana mungkin ia dikumpulkan bersama Nabi bila ia tidak mendapatkan syafaat sang Nabi ?
Dalam Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir menuliskan:
حكى السهيلي عن تفسير بقي بن مخلد الحافظ أن ابليس رن أربع رنات: حين لعن، وحين أهبط، وحين ولد رسول الله صلى الله عليه وسلم، وحين أنزلت الفاتحة.
Imam Suhaili menjelaskan bahwa Iblis menangis keras empat kali, pertama ketika Allah menyatakan dia sebagai dikutuk, Kedua ketika ia dilemparkan keluar, Ketiga Ketika Nabi Muhammad saw lahir dan Keempat ketika QS al-Fatihah diturunkan".
هو الحبيب الذي ترجى شفاعته , لكل هول من الأهوال مقتحم
“Dialah Nabi Muhammad, Sang Kekasih yg safaatnya senantiasa dinanti.
Wallahua'lam
Comments
Post a Comment