Mengenal Empat Dimensi Alam Bagian 3
Alam Bagian 3
Baca juga: Mengenal Empat Dimensi Alam bagian 1
.........
4. Roh manusia satu dan roh manusia lainnya juga satu, karena dari sumber yang satu yang bersumber dari Nur Muhammad dalam alam Wahidiyat dan roh manusia ini hanyalah titipan kecil dari Roh Agung kepada roh kecil di dunia.
5. Roh Agung pada Martabat Wahdah ini bukan lagi sebagai makhluk, namun lebh dekat dengan sifat keTuhanan, Dia adalah satu namun bukan Tuhan namun bukan lagi makhluk dan tidak berkaitan dengan mahkluk.
6. Bila kita dapat menggulung semuanya menjadi satu termasuk sifat Hayyun atau Maha hidup dalam Martabat Wahdah maka akan timbul Dzatullah.
7. Tiada bernama, berawal-berakhir, tiada bertepi dan keberadaanNya tak dapat dijangkau dengan nama
Tanazul (Menurun)
1. Dzat Tuhan yang tidak bernama, karena tidak satupun yang mampu mewakili KeberadaanNya, tiada berawal dan berakhir serta Maha Esa, tidak ada yang dapat mengenalNya karena tidak ada yang lain selain diriNya, Dia berkeinginan menciptakan makhluk agar makhluk itu mengenalNya. Penampakan Tuhan ini berjalan menurun, dan penurunan petama yang Dia lakukan adalah sebagai Nur Muhammad atau sering disebut Allah dan ini hanya sebuah nama untuk menyebut diri Tuhan, padahal sejatinya Dia tak dapat dijangkau dengan nama.
2. Penurunan ini bukan berarti bahwa Tuhan ada 2, Dia hanya menampakkan Diri dalam kualitas menurun agar lebih mudah di kenal karena Dzat Tuhan terlalu suci untuk dikenal, jadi nama adalah jembatan agar Dia mudah untuk dikenal inilah Martabat Wahdah.
3. Tetap dengan penurunan Diri dengan nama Allah ini pun masih sulit dikenal secara mudah, maka Tuhan menurunkan Diri lagi menjadi bersifat kemakhlukan, yakni Nur Muhammad yang tidak lagi bernama Allah dan dalam tahap ini bersifat mendua atau berpasang-pasangan sebagai cikal bakal penciptaan alam semesta dan tahapan ini biasa disebut dengan Martabat Wahidiyat.
4. Dari Nur Muhammad yang bersifat kemakhlukan ini terurai menjadi bagian-bagian halus yang belum tampak. Itulah roh-roh atau alam arwah, roh merupakan sumber kehidupan bagi tiap-tiap benda. Kehidupan merupakan syarat mutlak bagi makhluk untuk dapat mengenal Tuhan.
5. Sumber kehidupan berupa roh tersebut tidak akan mampu mewakili keinginan Tuhan jika tidak disertai sarana atau wadah. Dalam alam Mitsal ini manusia sudah ada namun masih berbentuk jiwa. Ia belum memiliki raga, selanjutnya Tuhan menampakkan DzatNya sebagai wadah perbuatan, nama dan sifatNya, sehingga muncullah alam Ajsam.
6. Tuhan menampakkan diri secara menyeluruh, Raga adalah perwujudan Rupa DiriNya, perbuatan nama dan sifat alam semesta adalah WajahNya, semuanya terbungkus sifat kemakhlukan yang serba mendua.
7. Setelah mengetahui hakikat diri secara menurun, maka tahulah bahwa alam semesta hakikatNya adalah manifestasi Tuhan
Kehilangan adalah merupakan Kesedihan, beruntunglah bila kita tidak punya apa-apa, karena kita tidak pernah Kehilangan apapun.
Wallahu a'lam Bishowaab
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment