Sabda Nabi Tentang Fitnah Sara
Ada hadits menarik , riwayat Imam Abu Dawud, akan saya terjemahkan tapi tidak perlu di asosiasikan kepada pihak tertentu. Ada subtansi historis yang menarik yang akan saya kemukakan di bagian akhir.
فِتْنَةُ السَّرَّاءِ دَخَنُهَا مِنْ تَحْتِ قَدَمَيْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي، يَزْعُمُ أَنَّهُ مِنِّي وَلَيْسَ مِنِّي، وَإِنَّمَا أَوْلِيَائِي الْمُتَّقُونَ
(Abdullah bin Umar duduk-duduk bersama Rasulullah Saw, dan beliau mengisahkan berbagai macam fitnah, diantaranya ) Fitnah Sara.
(Kata Rasulullah Saw) Fitnah Sara kemunculannya dari telapak kaki seorang pria dari keturunanku [ahli bait: habib -syarif] (bukan wanita).
Dia menganggap dirinya keturunanku padahal bukan. Sebab para kekasihku adalah orang-orang yang bertaqwa.
Yang menarik dalam komentarnya (Syarah):
Orang ini memunculkan fitnah (kekacauan) mengaku keturunan Nabi Saw padahal secara perilaku bertentangan dengan ajaran Nabi, walaupun ia keturunan Nabi tapi nabi Saw tidak akan mengakuinya.
Karena لو كان من أهلي لم يهيج الفتنة seandainya betul dia mengaku keluargaku ia tidak akan membuat keresehan.
Senada dengan firman Allah:
إنه ليس من أهلك إنه عمل غير صالح
(Nuh) dia bukan keluarga mu (bukan putramu) karena ia bukan orang Soleh.
Kesimpulan menarik dari Al Irdibily, Bahwa Nabi Saw sangat memperhitungkan orang Soleh dan bertaqwa meskipun tidak punya jalinan keluarga dengan Nabi. Dan tidak ada arti apa-apa dihadapan Rasulullah Saw meskipun dia keturunan Nabi apabila fasiq dan suka membuat onar (fitnah).
قال الأردبيلي . فيه إعجاز وعلم للنبوة وفيه أن الاعتبار كل الاعتبار للمتقي وإن بعد عن الرسول في النسب ، وأن لا اعتبار للفاسق والفتان عند رسول الله صلى الله عليه وسلم وإن قرب منه في النسب انتهى .
Subtansi historis yang saya maksud adalah keluarga para Nabi adalah mereka yang bertaqwa dan Solih, yang membawa jalan kedamaian dan kemaslahatan, putra Nabi Nuh seorang perusuh (عمل غير صالح) Allah nyatakan bukan keluarganya.
Tulisan ini tidak untuk diasosiasikan kepada pihak lain, tapi sebagai penyemangat ternyata kita orang biasa(awam bukan dzuriah Nabi Muhammad saw) bisa dicintai Rasulullah dan menjadi prioritas Rasulullah Saw meskipun bukan darah dagingnya.
Allahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa 'alaa Aali sayyidinaa Muhammad.
Wallahualam
Bilbarkah
ReplyDeleteAamiiin yaa Rabb
DeleteJuossh....lanjut, menulis...menulis...dan menulis...
ReplyDeleteBismillah pandongane dan terimakasih motivasi nya
Delete